Baru* Kategori tutorial yang mungkin dapat membantu anda. Bila ada saran dan komentar silahkan isi di kotak yang sudah tersedia atau E-mail ke rama.ripper@gmail.com

Fosil ’Godzilla’ Ditemukan


Di masa dinosaurus menguasai Bumi 140 juta tahun lalu, buaya-buaya laut dengan tampang mengerikan menjadi salah satu makhluk yang menghantui samudra. Fosil buaya yang ditemukan di Patagonia itu dijuluki Godzilla karena moncong pendek dan gigi-giginya yang seram.


Tim peneliti AS-Argentina yakin fosil yang mereka jumpai adalah seekor pemangsa ganas yang menjadikan hewan-hewan laut lain sebagai santapannya.

Secara resmi, spesies yang ditemukan di atas dinamakan Dakosaurus andiniensis.

Bentuk yang ganjil

Tidak seperti buaya modern, sang Godzilla tinggal di air terus menerus, dan memiliki sirip, bukan kaki. Ekornya pun lebih mirip ikan dibanding buaya. Ia berukuran 4 meter dari ujung hidung hingga ekor, sementara rahangnya berukuran sekitar 35 cm.

Perlu diketahui, keluarga buaya berevolusi pada akhir periode Permian dan menyebar luas selama periode Cretaceous (146 juta hingga 65 juta tahun lalu.

Buaya-buaya laut yang hidup kemudian memiliki moncong panjang ramping, dengan gigi-gigi tajam untuk menangkap ikan dan hewan lunak. Namun makhluk ini memiliki moncong lebar seperti dinosaurus dan gigi-gigi seperti gergaji.

"Bentuk-bentuk serupa itu juga dijumpai pada dinosaurus pemangsa seperti Tyrannosaurus rex," kata salah satu peneliti, Diego Pol, dari Ohio State University di Columbus, AS. "Namun tidak seorangpun membayangkan atau menduga akan ditemukan pada buaya laut."

Pohon keluarga

Palaeontolog Zulma Gasparini, dari Universitas Nasional La Plata, Argentina, pertama kali mendapatkan fosil Godzilla tahun 1996 di Neuquen Basin, yang dahulu adalah pesisir tropis di Samudra Pasifik.

Tapi saat itu ia hanya mendapatkan potongan kecil yang memberi sedikit petunjuk mengenai bentuk makhluk yang memilikinya. Baru setelah dua spesimen ditemukan, termasuk bagian kepalanya, rupa sang Godzilla terlihat.

Analisa komputer terhadap tulang belulang menunjukkan D. andiniensis masuk dalam pohon kekerabatan buaya. Ia berevolusi dengan cara berbeda dengan saudara-saudaranya, menyesuaikan dengan makanannya.

Bentuk dan ukuran rahang serta gigi-giginya menunjukkan bahwa buaya ini memburu hewan-hewan laut besar seperti Ichthyosaurus, dan bukan hanya ikan kecil.

Baca juga Ini yah :



0 Komentar:

Post a Comment