Baru* Kategori tutorial yang mungkin dapat membantu anda. Bila ada saran dan komentar silahkan isi di kotak yang sudah tersedia atau E-mail ke rama.ripper@gmail.com

Resensi Final Destination


Sembilan tahun silam pertama kalinya Film Final Destination rilis, wah sudah lama sekali ya.. Bagi yang belum tahu film ini ada empat seri, 2000, 2003, 2006 dan 2009 yang rilis Agustus tahun ini. Ketertarikan saya pada film ini adalah ketika menonton seri yang pertama, bukan di bioskop sih, tapi cuma di channel TV. Dikisahkan ada sekumpulan remaja yang terlepas dan selamat dari maut ketika pesawat yang ditumpangi rombongan untuk belajar ke Perancis meledak. Selamatnya sekumpulan remaja ini dikarenakan ada salah seorang remaja yang mendapat promination (dapat melihat masa depan) dan membuat beberapa teman dan satu gurunya keluar dari pesawat sebelum pesawat lepas landas. Ternyata apa yang dilihat memang benar terjadi, beberapa detik setelah lepas landas, pesawat benar-benar meledak di udara. Kisah ini di mulai ketika satu per satu korban selamat dari pesawat naas itu mati. Seolah-olah kematian mengejar mereka. Mereka seharusnya mati dalam penerbangan itu, tetapi mereka berusaha mencurangi sang malaikat pencabut nyawa..!!!


Begitu seterusnya hingga tersisa satu orang yang selamat dan di sekuel selanjutnya satu orang yang selamat ini dikisakan mengurung dirinya di ruang isolasi rumah sakit jiwa, tapi toh akhirnya juga menemui ajal.

Itu tadi sedikir review tentang plot cerita film ini, dan sekarang sambil menulis postingan ini saya sedang menonton sekuel terakhir dari Final Destination, The Final Destination: Death Trip, Seri ke 4 ini menyuguhkan aksi berdarah yang sungguh menawan, 12 menit pertama film ini aja sudah dipenuhi dengan kengerian-kengerian… darah dan potongan tubuh di mana-mana. Bagi yang tidak kuat tidak disarankan untuk melihat film ini. Sama halnya dengan film SAW yang katanya sudah sampai seri ke 6.

Yang mau saya bagi di postingan ini adalah bukan sebuah resensi dari Final Destination Series, saya rasa kawan-kawan sudah pada tahu bagaimana kisah selengkapnya dari Final Destination 1-3, dan mungkin sebentar lagi juga akan menonton yang ke 4. Postingan kali ini saya akan membahas sedikit sisi komersil dari film ini. Dapat saya simpulkan genre film semacam ini (psycho-sadistic) adalah menjual darah! loh kok darah.. Hmm.. begini.. justru ini sisi menariknya, tidak seperti film-film box office lainnya yang menjual tampang aktor dan aktis cantik nana berbakat, tampang dan akting mereka tentu sudah tidak diragukan lagi, lalu apa yang menarik? Bagi saya itu sudah biasa. Tapi di film ini (Final Destination) yang dijual adalah cipratan darah, potongan tubuh manusia, teriakan memelas memohon untuk dapat tetap hidup. Sutradara film ini nempaknya sangat jeli dalam meramu adekan demi adegan.. Kisah yang dijual walaupun sudah dapat ditebak sebelumnya tetap menjual, buktinya di luar negeri, di amrik sana sudah meraup 28,3 juta dollar atau sekitar 283 miliar rupaih. wow.. itu duit ya? hehe… (bring it)

Oke, dan sekarang saya sudah meng khatamkan Seri Final Destination, yang ke 4 (Death Trip) adalah yang terakhir, itu sih katanya.. Film ber efek 3D ini memang OK! dan yang paling penting di film ini adalah bagaiamana kita mengambil suatu manfaat. Jujur saya akui saya agak paranoid setelah melihat film ini, all series.. Rancangan kematian yang ditawarkan oleh film ini terasa sangat masuk akal (unsure). Jadi setiap ada apa saja saya selalu was-was, tapi perasaan itu adalah wajar.. ya manusiawin lah

Kematian itu adalah pasti.. menghindar dengan cara apapun atau membuat bilik perlindungan semahal apapun tidak akan bisa menghindarkan kita dari kematian. Dan dalam film ini rancangan kematian adalah tokoh utamanya. Bagi orang Islam kematian itu adalah takdir, tapi mungkin bagi penganut paham lain, rancangan kematian seperti ini adalah seleksi alam yang terstruktur yang menyadarkan bahwa kematian bukanlah takdir, tapi memang ada suatu pola atau sebab musababnya.. Dan sebagai umat Islam saya percaya bahwa kematian seseorang sudah ditentukan sejak dia di dalam kandungan, sama seperti halnya rizki dan jodoh,… Wallahualam..




*resensi film

Baca juga Ini yah :



0 Komentar:

Post a Comment